Showing posts with label docker. Show all posts
Showing posts with label docker. Show all posts

Friday, April 8, 2016

Cara Install Centos di Docker

Pada kesempatan kali ini saya akan menulis artikel sekaligus mencoba menginstall Centos di Docker. Dengan menginstall Debian di Docker kita akan disuguhi dengan interface CLI :p jadi yang ingin bisa menggunakan perintah CLI di linux ini sangat disarankan pakai ini. Dengan docker kalian tidak perlu repot-repot menginstall di virtual machine dan mendual-bootnya, tetapi dengan docker ini akan menghemat ram kalian.
  1. Hidupkan dnsmasq di /etc/NetworkManager/NetworkManager.conf dan hilangkan tanpa pagar pada dns=dnsmasq
  2. $ sudo nano /etc/NetworkManager/NetworkManager.conf
    Hidupkan dnsmasq di /etc/NetworkManager/NetworkManager.conf dan hilangkan tanpa pagar pada dns=dnsmasq
  3. Kemudian cari image centos
  4. $ sudo docker search centos
    Kemudian cari image centos
  5. Kemudian saya pilih image paling atas yaitu centos, download dulu imagenya
  6. $ sudo docker pull centos
    Kemudian saya pilih image paling atas yaitu centos, download dulu imagenya
  7. Untuk melihat list image docker, ketikkan perintah dibawah ini
  8. $ sudo docker images
    Untuk melihat list image docker, ketikkan perintah dibawah ini
  9. Untuk menjalankan centosnya maka ketikkan perintah dibawah ini
  10. $ sudo docker run -i -t centos /bin/bash
    Untuk menjalankan centosnya maka ketikkan perintah dibawah ini
  11. Nah sekarang sudah berada di sistem operasi centos nih
  12. Nah sekarang sudah berada di sistem operasi centos nih
  13. Untuk keluar dari centos tinggal ketik exit atau ctrl+d
Mudah bukan? Sekian dari saya, bila ada kekurangan mohon maaf.
Jika artikel ini bermanfaat mari di subscribe :D
Dilarang keras mengcopas artikel ini tanpa sumber link aktif!
Hargailah penulis! Artikel ini bukan hasil COPAS!
#GoOpenSource!
Baca Selengkapnya
asjasb

Thursday, April 7, 2016

Cara Install Docker di Ubuntu 14.04

Docker, Apa itu docker? jika anda belum tahu tentang docker maka lebih baik anda membaca sebentar tentang docker pada artikel saya sebelumnya.
Dengan docker kita bisa menjalankan banyak sistem operasi tanpa menginstallnya atau men-dualboot, tapi kalau mau pakai virtulbox nanti akan kehabisan ram, maka dari itu untuk menghemat ram kita gunakaan aplikasi docker ini, tetapi dengan docker kita bisa merasakan semua sistem operasi yang telah disediakan oleh docker dengan mode CLI. Untuk bisa menjalankan docker kita harus menginstall terlebih dahulu dockernya pada sistem operasi kita.
Cara Install Docker di Ubuntu 14.04

  1. Untuk kalian yang menggunakan sistem operasi selain base ubuntu 14.04 silahkan baca cara penginstallannya di dokumen resminya
  2. Untuk yang memakai os base ubuntu 14.04 maka ikuti tutorial dari saya
  3. pertama lakukan update
  4. $ sudo apt-get update
  5. Update atau install https dan CA Certificate
  6. $ sudo apt-get install apt-transport-https ca-certificates
  7. Setelah itu tambahkan GPG key nya
  8. $ sudo apt-key adv --keyserver hkp://p80.pool.sks-keyservers.net:80 --recv-keys 58118E89F3A912897C070ADBF76221572C52609D
    
  9. Kemudian buat file baru dan masukkan repo ini: deb https://apt.dockerproject.org/repo ubuntu-trusty main
  10. $ sudo nano /etc/apt/sources.list.d/docker.list
    masukkan repo :
    deb https://apt.dockerproject.org/repo ubuntu-trusty main
  11. Lalu update repositorynya
  12. $ sudo apt-get update
  13. Lalu install linux-image-extra sesuai dengan kernel kalian
  14. $ sudo apt-get install linux-image-extra-$(uname -r)
  15. Install juga apparmor pada ubuntu 14.04
  16. $ sudo apt-get install apparmor
  17. Jika sudah selesai maka tambahkan grup docker dan instal dockernya
  18. sudo usermod -aG docker $(whoami)
    $ sudo apt-get install docker-engine
    Jika sudah selesai maka tambahkan grup docker dan instal dockernya  sudo usermod -aG docker $(whoami)
  19. Start service dockernya
  20. $ sudo service docker start
    Start service dockernya
  21. Coba kita tes apakah docker berhasil diinstall atau tidak, jika berhasil maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini
  22. $ sudo docker run hello-world
    Coba kita tes apakah docker berhasil diinstall atau tidak, jika berhasil maka akan muncul tampilan seperti pada gambar dibawah ini
Mudah bukan? Sekian dari saya, bila ada kekurangan mohon maaf.
Jika artikel ini bermanfaat mari di subscribe :D
Dilarang keras mengcopas artikel ini tanpa sumber link aktif!
Hargailah penulis! Artikel ini bukan hasil COPAS!
#GoOpenSource!
Baca Selengkapnya
asjasb

Istilah-istilah Komponen Utama Docker

Pada artikel sebelumnya saya bahas tentang apa itu docker, dan pada artikel ini saya akan menyebutkan istilah-istilah yang menjadi komponen utama Docker.
Istilah-istilah Komponen Utama Docker
  1. Docker Image
  2. Docker Image merupakan sebuah template yang bersifat read-only. Contohnya sebuah image yang berisi sistem operasi Ubuntu dengan Apache dan aplikasi web yang telah kita instalkan. Image ini digunakan untuk menjalankan container. Docker menyediakan cara yang sederhana untuk membangun image baru atau merubah image yang sudah ada. Jika melihat Docker Index kita akan menemukan banyak image yang sudah banyak dibuat oleh pengguna lain yang bisa kita gunakan sebagai base image. Misalnya kita akan membangun sebuah aplikasi PHP dengan apache web server dan mysql, maka kita hanya perlu mendownload base image berupa LAMP server lalu kita tinggal menambahkan aplikasi PHP yang sudah kita buat.
  3. Docker Container
  4. Docker Container merupakan sebuah image bersifat read-write yang berjalan di atas image. Docker menggunakan union-file sistem sebagai back-end file sistem containernya, dimana setiap perubahan yang disimpan pada container akan menyebabkan terbentuknya layer baru di atas base image. Jadi container merupakan layer dimana kita bisa melakukan instalasi aplikasi di dalamnya. Masing-masing container yang berjalan terisolasi dan platform aplikasi yang aman.
  5. Docker Registry
  6. Docker registry adalah tempat penyimpanan (public atau private) dimana kita bisa mengupload dan mendownload image. Registry public Docker disebut dengan Docker Hub. Di dalamnya terdapat banyak image, bisa merupakan image yang kita buat sendiri ataupun image yang lain.
  7. Docker File
  8. Dockerfile merupakan sebuah skrip otomasi (builder) yang membangun sebuah image. Sebuah Dockerfile merupakan dokumen text atau skrip yang berisi semua perintah yang biasanya kita lakukan manual untuk membangun sebuah image. Dengan menggunakan perintah docker build dari terminal, kita akan melihat Docker membangun image step by step mengeksekusi perintah berurutan.
  9. Repository
  10. Docker menggunakan kata ini mirip dengan yang digunakan pada Github dan source control system lainnya, namun jenis yang berbeda. Repository berupa ID untuk setiap image yang disimpan dalam registry. Ketika kita menjalankan perintah docker commit maka image itu akan kita beri nama dengan format username/nama_image. Ketika kita mengupload image tersebut dengan perintah docker push, index akan melihat nama image dan memastikan tidak ada nama repository yang sama, jika tidak maka index akan memeriksa apakah kita memliki akses terhadap repository tersebut, maka selanjutnya kita diijinkan untuk mengupload image versi baru ke repository tersebut.
  11. Docker Index
  12. Docker index dengan Docker hub registry merupakan hal yang terpisah. Index mengatur user account, permission, search, tagging dan hal lain yang tersimpan pada web interface public. Ketika kita menjalankan perintah docker run, hal itu digunakan untuk mencari pada index bukan registry. Atau ketika kita menjalankan perintah docker pull ataupun docker push, index akan menentukan apakah kita diijinkan untuk mengakses atau memodifikasi image, dan selanjutnya registry adalah bagian yang akan menyimpan image tersebut setelah kita mendapatkan permisi dari index.
Baca Selengkapnya
asjasb

Penjelasan Tentang Apa itu Docker

Docker, apa itu docker? Docker adalah sebuah platform terbuka untuk developer, sysadmin atau siapapun yang bertujuan untuk membangun, mendistribusikan dan menjalankan aplikasi dimanapun misal di laptop, data center, virtual machine dan cloud. Docker membuat proses pemaketan aplikasi bersama komponennya (dependecies)secara cepat dalam sebuah container yang terisolasi, sehinnga dapat dijalankan dalam infrastruktur local (local data center) ataupun cloud tanpa melakukan perubahan/konfigurasi lagi pada container selama host menajalankan Docker Engine. Jika ingin tahu lebih lanjut silahkan baca di www.docker.com/what-docker atau di wiki
Penjelasan Tentang Apa itu Docker
Apakah docker itu open source atau close source? Docker merupakan software open source dibawah lisensi Apache Versi 2.0 yang bisa dipergunakan secara gratis. Docker awal mulanya dikembangkan oleh Solomon Hykes sebagai project internal di dotCloud, sebuah perusahaan PaaS (platform as a service). Docker ini bisa berjalan pada sistem operasi Linux, Windows dan Mac OS. Untuk langkah penginstallannya bisa baca di dokumentasi Docker
Arsitektur Docker
Arsitektur docker menggunakan client dan server, Docker client mengirimkan request ke docker daemon untuk membangun, mendistribusikan, dan menjalankan container docker. Keduanya docker client dan daemon dapat berjalan pada sistem yang sama, antar docker clien dan docker daemon berkomunikasi via socker menggunakan RESTful SPI
Arsitektur Docker
Docker Daemon: Seperti terlihat pada gambar, Docker daemon berjalan pada mesin host. Pengguna tidak berinteraksi secara langsung dengan Docker daemon tapi melalui Docker client.
Docker Client: Docker client merupakan bentuk dari Docker binary dan merupakan user interface utama untuk Docker, yang menerima perintah dari pengguna dan berkomunikasi dengan Docker daemon.
    Perbandingan Docker dengan Virtual Machine
  1. Docker sangat ringan dan cepat jika dibandingkan dengan virtual mesin yang berbasis hypervisor, sehingga menjadikan Docker sebagai alternatif yang efisien untuk developer tooling. Sebagai light-weight virtualization Docker hampir tidak menambah overhead pada mesin host.
  2. keuntungan : Layer virtualisasi yang ditawarkan Docker hampir tidak menambah overhead seperti virtualisasi berbasis hypervisor pada mesin virtual, besarnya overhead hanya sebesar layanan aplikasi yang dijalankan pada container itu sendiri (app process)
  3. keuntungan : kita bisa menjalankan banyak container dalam mesin host
Sekian dari saya apabila ada kesalahan saya minta maaf..
Baca Selengkapnya