Hai gaes, dah lama ga pernah ngisi blog dengan benar. kali ini saya akan sharing tentang desain visual dengan aplikasi processing 3.5.4. pada mata kuliah Grafika Komputer.
Aplikasi tambahan yang saya gunakan adalah FIGMA, Figma sendiri saya gunakan untuk menentukan titik koordinat pixel.
Jadi kalau mau tau lebih lanjut hubungi saya. ok?
Kodenya :
size(600,600);
fill(#807C7B);
//hexa tembok
beginShape();
vertex(50,210);
vertex(325,70);
vertex(550,180);
vertex(550,410);
vertex(275,550);
vertex(50,440);
vertex(50,210);
endShape();
//warna tembok
fill(#7F7375);
quad(60,215,325,82,325,288,60,428);
fill(#A59598);
quad(325,82,538,188,538,398,325,288);
//alas
fill(#CB9954);
quad(60,428,325,288,538,398,275,530);
//list dinding
fill(#ffffff);
quad(325,274,538,385,538,398,325,287);
quad(60,415,325,274,325,287,60,428);
//pintu
quad(79,227,162,187,162,374,79,418);
fill(#DEDEDE);
quad(90,236,152,205,152,379,90,412);
//gagang pintu
fill(#696969);
ellipse(144,310,7,7);
//kasur
fill(#B57130);
strokeWeight(3);
stroke(#63371E);
quad(328,231,409,273,409,317,328,275);
quad(326,231,407,273,407,317,326,275);
//kaki kasur
fill(#63371E);
strokeWeight(0);
rect(174,363,7,12,5);
rect(245,399,7,12,5);
rect(397,320,7,12,5);
fill(#B57130);
strokeWeight(3);
stroke(#63371E);
quad(165,359,325,274,409,318,249,401);
fill(#DFD9CE);
strokeWeight(1);
stroke(#F1EEE8);
quad(171,356,325,274,404,315,249,394);
quad(171,342,325,260,404,301,249,380);
quad(249,394,404,315,404,301,249,380);
fill(#CFCAC1);
quad(171,356,249,394,249,380,171,342);
line(287,280,365,321);
//bantal
beginShape();
vertex(310,290);
vertex(310,287);
vertex(341,268);
vertex(376,286);
vertex(376,292);
vertex(345,308);
vertex(310,290);
endShape();
line(310,287,345,306);
line(345,306,345,308);
line(345,306,376,286);
//meja
fill(#ADADAD);
strokeWeight(1);
stroke(#000000);
rect(401,326,3,45,5);
rect(438,309,3,45,5);
rect(476,364,3,45,5);
rect(510,345,3,45,5);
fill(#63371E);
strokeWeight(2);
stroke(#000000);
quad(393,322,439,299,524,344,478,367);
//laptop
fill(#FF90B8);
strokeWeight(1);
stroke(#eeeeee);
quad(426,324,445,313,473,328,453,338);
quad(445,315,445,293,472,307,472,329);
//kursi
fill(#ADADAD);
strokeWeight(1);
stroke(#000000);
rect(395,373,3,27);
rect(417,383,3,27);
rect(436,373,3,27);
fill(#258A14);
strokeWeight(2);
stroke(#000000);
beginShape();
vertex(421,379);
vertex(421,353);
vertex(395,339);
vertex(392,342);
vertex(392,374);
vertex(418,387);
vertex(443,374);
vertex(421,363);
endShape();
fill(#1A5B0E);
strokeWeight(0);
quad(393,342,418,355,418,386,393,373);
//hiasan dinding
fill(#81CFDB);
strokeWeight(4);
stroke(#ffffff);
quad(217,172,270,146,270,234,217,260);
fill(#154760);
beginShape();
vertex(218,225);
vertex(241,199);
vertex(248,204);
vertex(262,188);
vertex(269,194);
vertex(269,233);
vertex(218,258);
vertex(218,225);
endShape();
fill(#FCF54A);
strokeWeight(0);
ellipse(244,179,12,12);
//jendela
fill(#ffffff);
strokeWeight(1);
stroke(#000000);
quad(435,157,521,197,521,327,435,286);
fill(#81C9D8);
quad(447,177,509,206,509,304,447,275);
strokeWeight(2);
stroke(#ffffff);
line(465,240,487,217);
line(474,265,496,242);
//manusia
strokeWeight(1);
stroke(#000000);
//kepala
fill(#F1B993);
beginShape();
vertex(292,349);
vertex(289,354);
vertex(273,354);
vertex(264,345);
vertex(264,311);
vertex(294,311);
vertex(297,355);
vertex(288,362);
vertex(284,362);
vertex(281,354);
endShape();
//muka
fill(#000000);
ellipse(271,329,5,5);
ellipse(283,329,5,5);
line(269,324,274,324);
line(281,324,286,324);
line(278,337,276,339);
line(276,339,278,339);
beginShape();
vertex(274,344);
vertex(276,345);
vertex(283,345);
vertex(285,343);
endShape();
//rambut
fill(#FFC700);
beginShape();
vertex(270,313);
vertex(264,317);
vertex(261,311);
vertex(273,301);
vertex(285,300);
vertex(297,303);
vertex(303,311);
vertex(304,334);
vertex(300,338);
vertex(297,339);
vertex(295,326);
vertex(289,319);
vertex(288,313);
endShape(CLOSE);
//telinga
fill(#F1B993);
beginShape();
vertex(296,325);
vertex(301,325);
vertex(301,334);
vertex(297,335);
endShape(CLOSE);
//celana
fill(#8E6245);
beginShape();
vertex(287,419);
vertex(287,471);
vertex(273,465);
vertex(273,403);
vertex(303,419);
vertex(303,478);
vertex(287,471);
endShape(CLOSE);
//sepatu
fill(#000000);
beginShape();
vertex(273,465);
vertex(270,468);
vertex(272,473);
vertex(280,475);
vertex(287,471);
endShape(CLOSE);
beginShape();
vertex(288,472);
vertex(285,475);
vertex(287,480);
vertex(295,482);
vertex(303,478);
endShape(CLOSE);
//tangan kiri
fill(#F1B993);
beginShape();
vertex(297,383);
vertex(310,383);
vertex(310,421);
vertex(301,426);
vertex(294,421);
vertex(294,415);
endShape(CLOSE);
//tangan kanan
beginShape();
vertex(273,376);
vertex(267,376);
vertex(265,379);
vertex(246,370);
vertex(246,363);
vertex(244,366);
vertex(243,369);
vertex(240,371);
vertex(242,376);
vertex(269,389);
vertex(273,380);
endShape(CLOSE);
//baju
fill(#11B3D7);
beginShape();
vertex(273,376);
vertex(267,376);
vertex(273,357);
vertex(273,355);
vertex(273,403);
vertex(299,417);
vertex(299,383);
vertex(310,383);
vertex(310,365);
vertex(297,355);
vertex(288,362);
vertex(284,362);
vertex(282,355);
vertex(273,355);
endShape(CLOSE);
//text
String s = "Nama : Muhammad Sibro";
textSize(12);
fill(#030303);
text(s, 20,520,200,80); // Text wraps within text box
Cara Mengatasi GRUB Hilang saat Dualboot Windows 7 dan Linux Mint 18
Asalamualaikum wr wb
Menginstal dua sistem operasi yang berbeda terkadang membuat kita bingung sistem operasi mana yang akan kita install dulu.
Umumnya sistem operasi windowsnya yang kita install dulu , baru selanjutnya linux karena GRUB yang diinstall dari linux
Maka
dari itu paermasalahan yang sering muncul adalah kita sudah install
linux dan menyayangkannya jika linux dihapus dan diinstall windows
terlebih dahulu
Dan jika kita sudah install linux dan ingin
langsung dilanjukan sistem operasi windows , kemungkinan besar GRUB akan
hilang. Dan hanya bisa membuka windows dan tidak bisa membuka linux
alias ketutup.
Tapi tidak usah kawatir karena untuk mengatasi masalah tersebut sangatlah mudah ternyata.
Akhir-akhir
ini laptop saya yang berisikan windows7 dan linux mint 18, terdapat
masalah di windowsnya . maka dari itu saya tidak ragu untuk menginstall
ulang yang windows.Setelah install ulang windows saya sudah tidak dapat
mengakses linux. Cara mengatasinya siapkan alat berikut:
1.Bootable linux mint 18 , atau kalau tidak ada pakai distro lain seperti ubuntu, debian dll.
Langkah-Langkah
1.Booting ke bootable linux mint 18
2.Kemudian buka terminal atau tekan Ctrl+alt+t
3.Kemudian login sebagai Superuser dengan mengetikan "sudo su" atau "sudo -i" nanti user mint akan pindah as superuser
4.Langkah selanjutnya lihat Partisi pada PC atau lapop dengan mengetik perintah fdisk -l
5.Kemudian kita lihat partisi yang ber Type Linux adalah Device /dev/sda3
6.Setelah mengetahui devicenya maka mount device tersebut ke directory /mnt dengan perintah mount /dev/sda3 /mnt
7.Kemudian install GRUB dengan perintah
grub-install --root-directory /mnt/ /dev/sda
Lalu akan muncul pemberitahuan jika No error reported maka installasi berhasil
8.kemudian restart PC atau Laptop dengan perintah reboot
Selesai
Demikian CARA MENGATASI GRUB HILANG SAAT DUALBOOT, semoga makin bermanfaat bagi kita semua.jangan lupa share ya
Sering
disingkat menjadi PPP adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan
yang banyak digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini
merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link (layer
2)dan
dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap
masalah-masalah yang terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol
(SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para
kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik,
mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan koreksi kesalahan,
dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna.
Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol
jaringan secara simultan.
Fitur PPP
Dapat digunakan di interface fisik : asynchronous serial, synchronous serial (dial-up), ISDN
Mendukun Multiple Protocol Layer Network, misal IP, IPX, AppleTalk
Menyediakan autentikasi (optional) Melalui PAP (2-way authentication) atau CHAP (3-way authentication)
Mendukung koneksi Multilink, loadbalancing Traffic melalui multiple link fisik
Terdapat LQM (Link Quality Monitoring) yang dapat mendeteksi link error
dan otomatis mematikan link jika terdapat banyak error
Terdapat loop link detection, yang dapat mendeteksi adanya looping
Menggunakan dua protokol utama untuk establish dan memaintain link
yaitu LCP (Link Control Protocol) dan NCP (Network Control Protocol)
PPP menggunakan Tingkat TinggiData Link Control (HDLC)protokol sebagai dasar untuk encapsulating datagrams lebih link point-to-point
PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface pirantiData Communication Equipment (DCE)dan pirantiData Terminal Equipment (DTE).
PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear textPAP (Password Authentication Protocol)dan enkripsiCHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol)
LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya
PPP protocol mendukung berbagai macam protocol layer diatasnya seperti IP; IPX; AppleTalk dan sebagainya.
PPP
mengandung Header yang mengindikasikan pemakaian protocol layer
Network.PPP protocol Link Control Protocol (LCP) merupakan satu set
layanan yang melaksanakan setup link dan memiliki Fase sebagai berikut :
·Link Entablisment and Negotiation,
mencoba untuk membentuk link dengan router lawan (pembentukan link)
request link dan router tetangga mengirim acnowlegment dengan isi
[setuju atau tidak]. Pada fase ini akan menawarkan opsi :
oAuthentication, mengirim dalam persetujuan PAP atau CHAP
oCompression, setiap mengirim dalam bentuk di kompres atau tidak
oMultilink, dalam satu interface dalpat membuat beberapa virtual link
·Determination Link Qualitiy, menentukan kualitas linknya (optional)
·NCP (Network Control Protocol)berfungsi mengontrol establisment
PPP protocol dapat berjalan pada bermacam-macam standardphysical synchronousdanasynckronoustermasuk :
>Serial Asynchronous seperti dial-up
>ISDN
>Serial synchronous
>HIgh Speed Serial Interface (HSSI)
Konfigurasi
Setup PPP encapsulation pada interface
(IF) encapsuation ppp note: encapsulation ppp harus di setup dulu sebelum konfigurasi autentikasi atau kompresi
Pilih mode autentikasi PAP atau CHAP (optional)
(IF) ppp authentication <chap|pap>
Apabila autentikasi digunakan, buatlah username dan password
(IF) username <hostname> password <paasword>
Mengaktifkan kompresi
(IF) ppp compression
=================================================================== KONFIGURASI POINT-TO-POINT PROTOCOL (PPP) CISCO PACKET TRACER =================================================================== Tujuan
Setting Routing
Setting enkapsulasi PPP
siapkan topologinya seperti gamabr dibawah , sudah tertera IP address masing masing device
kemudian kasih ip address tiap end device
======================================================================= Konfigurasi Routing OSPF ID 1 ======================================================================= Setting Routing
Aktifkan
Routing OSPF single-area pada semua router dan menggunakan proses ID
1.Tambahkan semua network ke dalam proses OSPF kecuali
209.165.200.224/27
Central Router>en Router#conf ter Router(config)#hostname central central(config)#int ser0/0/0 central(config-if)#ip address 10.1.1.2 255.255.255.252 central(config-if)#no sh central(config-if)#int se0/0/1 central(config-if)#ip address 10.2.2.2 255.255.255.252 central(config-if)#no sh central(config)#int lo0 central(config-if)#ip address 209.165.200.225 255.255.255.224 central(config-if)#ex central(config)#router ospf 1 central(config-router)#net 10.1.1.0 0.0.0.3 area 0 central(config-router)#net 10.2.2.0 0.0.0.3 area 0 central(config-router)#ex central(config)#do wr Building configuration... [OK] central(config)#do cop run sta Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK] central(config)#
Branch1 Router>en Router#conf ter Router(config)#hostname branch1 branch1(config)#int se0/0/0 branch1(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.255.255.252 branch1(config-if)#n sh branch1(config-if)#int gig0/0 branch1(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 branch1(config-if)#no sh branch1(config-if)#ex branch1(config)#router ospf 1 branch1(config-router)#net 10.1.1.0 0.0.0.3 area 0 branch1(config-router)#net 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0 branch1(config-router)#ex branch1(config)#do wr Building configuration... [OK] branch1(config)#do cop run sta Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK] branch1(config)#
Branch2 Router>en Router#conf ter Router(config)#hostname branch2 branch2(config)#int se0/0/1 branch2(config-if)#ip add 10.2.2.1 255.255.255.252 branch2(config-if)#n sh branch2(config-if)#int gig0/0 branch2(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0 branch2(config-if)#no sh branch2(config-if)#ex branch2(config)#router ospf 1 branch2(config-router)#net 10.2.2.0 0.0.0.3 area 0 branch2(config-router)#net 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0 branch2(config-router)#ex branch2(config)#do wr Building configuration... [OK] branch2(config)#do cop run sta Destination filename [startup-config]? Building configuration... [OK] branch2(config)#
====================================================================== Verifikasi ====================================================================== Ping ke masing masing end device
========================================================== KONFIGURASI ENKAPSULASI PPP ANTARA BRANCH1 DAN CENTRAL ==========================================================
branch1#sh int se0/0/0 Serial0/0/0 is up, line protocol is up (connected) Hardware is HD64570 Internet address is 10.1.1.1/30 MTU 1500 bytes, BW 1544 Kbit, DLY 20000 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255 Encapsulation HDLC, loopback not set, keepalive set (10 sec) Last input never, output never, output hang never Last clearing of "show interface" counters never Input queue: 0/75/0 (size/max/drops); Total output drops: 0 Queueing strategy: weighted fair Output queue: 0/1000/64/0 (size/max total/threshold/drops) Conversations 0/0/256 (active/max active/max total) Reserved Conversations 0/0 (allocated/max allocated) Available Bandwidth 1158 kilobits/sec 5 minute input rate 61 bits/sec, 0 packets/sec 5 minute output rate 62 bits/sec, 0 packets/sec 146 packets input, 9868 bytes, 0 no buffer Received 0 broadcasts, 0 runts, 0 giants, 0 throttles 0 input errors, 0 CRC, 0 frame, 0 overrun, 0 ignored, 0 abort 138 packets output, 9272 bytes, 0 underruns 0 output errors, 0 collisions, 2 interface resets 0 output buffer failures, 0 output buffers swapped out 0 carrier transitions DCD=up DSR=up DTR=up RTS=up CTS=up branch1#
Harap diingat bahwa HDLC sebagai default enkapsulasi pada serial router cisco , maka harus diubah ke PPP
branch1#conf ter branch1(config)#int se0/0/0 branch1(config-if)#encapsulation ppp
========================================================= se0/0/0 di branch masih DOWN , karena int se0/0/0 di central belum di config PPP
branch1(config-if)#ex branch1(config)#ex branch1# %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console branch1#sh ip int br Interface IP-Address OK? Method Status Protocol GigabitEthernet0/0 192.168.1.1 YES manual up up GigabitEthernet0/1 unassigned YES unset administratively down down Serial0/0/0 10.1.1.1 YES manual up down Serial0/0/1 unassigned YES unset administratively down down Vlan1 unassigned YES unset administratively down down branch1#
========================================================= Kita lihat lagi bahwa sudah terenkapsulasi PPP di branch1
branch1#sh int se0/0/0 Serial0/0/0 is up, line protocol is up (connected) Hardware is HD64570 Internet address is 10.1.1.1/30 MTU 1500 bytes, BW 1544 Kbit, DLY 20000 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255 Encapsulation PPP, loopback not set, keepalive set (10 sec) LCP Open Open: IPCP, CDPCP Last input never, output never, output hang never Last clearing of "show interface" counters never Input queue: 0/75/0 (size/max/drops); Total output drops: 0 Queueing strategy: weighted fair Output queue: 0/1000/64/0 (size/max total/threshold/drops) Conversations 0/0/256 (active/max active/max total) Reserved Conversations 0/0 (allocated/max allocated) Available Bandwidth 1158 kilobits/sec 5 minute input rate 16 bits/sec, 0 packets/sec 5 minute output rate 17 bits/sec, 0 packets/sec 15 packets input, 1160 bytes, 0 no buffer Received 0 broadcasts, 0 runts, 0 giants, 0 throttles 0 input errors, 0 CRC, 0 frame, 0 overrun, 0 ignored, 0 abort 13 packets output, 868 bytes, 0 underruns 0 output errors, 0 collisions, 1 interface resets 0 output buffer failures, 0 output buffers swapped out 0 carrier transitions DCD=up DSR=up DTR=up RTS=up CTS=up branch1#
========================================================= Begitu juga dengan Router Central
central#sh int se0/0/0 Serial0/0/0 is up, line protocol is up (connected) Hardware is HD64570 Internet address is 10.1.1.2/30 MTU 1500 bytes, BW 1544 Kbit, DLY 20000 usec, reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255 Encapsulation PPP, loopback not set, keepalive set (10 sec) LCP Open Open: IPCP, CDPCP Last input never, output never, output hang never Last clearing of "show interface" counters never Input queue: 0/75/0 (size/max/drops); Total output drops: 0 Queueing strategy: weighted fair Output queue: 0/1000/64/0 (size/max total/threshold/drops) Conversations 0/0/256 (active/max active/max total) Reserved Conversations 0/0 (allocated/max allocated) Available Bandwidth 1158 kilobits/sec 5 minute input rate 26 bits/sec, 0 packets/sec 5 minute output rate 25 bits/sec, 0 packets/sec 21 packets input, 1456 bytes, 0 no buffer Received 0 broadcasts, 0 runts, 0 giants, 0 throttles 0 input errors, 0 CRC, 0 frame, 0 overrun, 0 ignored, 0 abort 18 packets output, 1376 bytes, 0 underruns 0 output errors, 0 collisions, 1 interface resets 0 output buffer failures, 0 output buffers swapped out 0 carrier transitions DCD=up DSR=up DTR=up RTS=up CTS=up central#
======================================================== maka otomatis akan UP sendiri ketika sudah dienkapsulasi antara Branch1 dan Central
branch1#sh ip int br Interface IP-Address OK? Method Status Protocol GigabitEthernet0/0 192.168.1.1 YES manual up up GigabitEthernet0/1 unassigned YES unset administratively down down Serial0/0/0 10.1.1.1 YES manual up up Serial0/0/1 unassigned YES unset administratively down down Vlan1 unassigned YES unset administratively down down branch1#
central#sh ip int br Interface IP-Address OK? Method Status Protocol GigabitEthernet0/0 unassigned YES unset administratively down down GigabitEthernet0/1 unassigned YES unset administratively down down Serial0/0/0 10.1.1.2 YES manual up up Serial0/0/1 10.2.2.2 YES manual up up Loopback0 209.165.200.225 YES manual up up Vlan1 unassigned YES unset administratively down down central#
========================================================== KONFIGURASI ENKAPSULASI PPP ANTARA BRANCH2 DAN CENTRAL ==========================================================
======================================================= LAKUKAN PENGECEKAN SEPERTI ANTARA BRANCH1 DAN CENTRAL ======================================================= Jika
sudah selesai verifikasi konektifitas end-to-end dengan cara test ping
antar PC0 dan PC1, pastikan bahwa bisa saling ping antara router Central
dan branch2 dan routing OSPF berjalan dengan normal. Untuk file .pkt dapat kamu DOWNLOAD DISINI Kamu juga bisa streaming Tutorialnya DISINI atau lihat video dibawah Referensi
CCNA R/S Frame Relay dan Lab Konfigurasi di Cisco Packet Tracer 7.0
Pengertian Frame Relay
Frame relay adalah standart packet switching untuk komunikasi WAN melalui jalur digital , frame relay menyediakan error detection bukan error recovery. End device bertanggung jawab untuk request pengiriman ulang apabila ada packet yang hilang.
Frame relay menyediakan transfer data sampai 1.54 Mbps dan memiliki variable packet yang disebut frame yang dapat digunakan sebagai backbone LAN. Konfigurasi ini juga dapat diimplementasikan melalui berbagai Jalur koneksi (56K, T1, T3) yang beroperasi pada layer 1 Physical dan Layer 2 Data Link pada OSI layer dan menggunakan 1 koneksi dan kabel serial interface.
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:
DTE: Data Terminating Equipment
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup “endpoint” dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.
DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara “endpoint” dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):
Switched Virtual Circuit (SVC)
Permanent Virtual Circuit (PVC)
Switched Virtual Circuit (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:
Empat status pada SVC :
Call setup
Data transfer
Idling
Call termination
Status SVC Call Setup
Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk.
Data Transfer
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).
Idling
Idling: Pada kondisi “idling”, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.
Call Termination
Call Termination: Setelah koneksi “idle” untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus.
Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan “call-by-call”. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi “circuit” dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti “dedicated point-to-point circuit”.
Perbandingan PVC vs SVC
PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan “leased line”. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status “call setup” dan “termination”. Hanya terdapat 2 status :
Data transfer
Idling
Format Frame “Frame Relay” Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:
Flags – menandakan awal dan akhir sebuah frame
Address – terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan “Congestion control information”
DLCI Value – menunjukkan nilai dari “data link connection identifier”. Terdiri dari 10 bit pertama dari “Address field”/alamat.
Extended Address (EA) – menunjukkan panjang dari “Address field”, yang panjangnya 2 bytes.
C/R – Bit yang mengikuti byte DLCI dalam “Address field”. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini.
Congestion Control – Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay.
Data – terdiri dari data ter-encapsulasi dari “upper layer” yang panjangnya bervariasi.
FCS – (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.
Pendeteksi Error pada Frame Relay
Frame Relay menerapkan pendeteksi “error” pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak memperbaiki “error”. Jika terdeteksi sebuah “error”, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut :
Cyclic redundancy check (CRC)
Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema “error-checking” yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).
Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan “private” perusahaan atau organisasi.
Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, “Frame Relay switching equipment” (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.
Jaringan “Private”
Pada jaringan “private” Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui “interface” Frame Relay pada jaringan data. Trafik “Non-Frame Relay” diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti “private branch exchange” [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi “video-teleconferencing”).
CARA KERJA
Frame relay (FR) merupakan protocol WAN yang mempunyai performance tinggi yang bisa memberikan koneksi jaringan WAN sampai 2,048 Mbps (dan bahkan bisa lebih tinggi) ke berbagai belahan dunia. FR menggunakan circuit virtual untuk koneksi site-2 dan memberikan lebar pipa bandwidth berskala yang bisa dijamin (dengan menggunakan apa yang disebut sebagai CIR- committed information rate). FR begitu popular karena penawaran bandwidth yang berskala melalui jalur digital. Dengan menggunakan konfigurasi standard FR akan merupakan cara yang sederhana untuk meminimalkan masalah-masalah jaringan.
Frame relay didesign untuk transmisi digital melalui medium yang sudah handal, yang pada umumnya adalah fiber optic, bandingkan dengan jaringan yang menggunakan X.25 yang pada awalnya didesign untuk jaringan transmisi analog melalui medium yang dianggap tidak handal seperti standard line telpon.
Berikut ini adalah fitur utama dari frame relay:
Memberikan deteksi error tapi tidak memberikan recovery error.
Memberikan transfer data sampai 1.54Mbs
Mempunyai ukuran paket yang bervariable (disebut frame)
Bisa dipakai sebagai koneksi backbone kepada jaringan LAN
Bisa dimplementasikan melalui berbagai macam koneksi sambungan (56K, T1, T3)
Beroperasi pada layer physical dan layer Data link pada model OSI
Saat anda menandatangani kontrak berlangganan jasa frame relay, anda akan diberikan level layanan yang disebut CIR – committed Information Rate. CIR adalah batas jaminan maksimal rate transmisi yang akan anda terima. Jika traffic jaringan rendah, anda bisa mengirim data dengan cepat seakan melebihi batas maksimal CIR. Jika traffic meningkat, prioritas akan diberikan pada data yang datang dari cutomer dengan CIR yang lebih tinggi, dan rate efektifnya akan drop.
Karena frame relay mengasumsikan medium transmisi yang handal, setiap switch melakukan pemeriksaan error tapi tidak recovery error. Sumber error kebanyakan bukan dari kehilangan paket atau data corrupt, akan tetapi dikarenakan mampetnya jaringan karena kepadatan aliran data. Saat traffic meningkat, switch frame relay mulai merontokkan paket untuk mengejar beban jaringan.
Gambaran berikut ini adalah konsep bagaimana data ditransmisikan melalui jaringan frame relay termasuk didalamnya adalah switch frame relay (FR):
Router membuat koneksi ke switch FR baik langsung maupun lewat CSU/DSU
Jaringan FR mensimulasikan suatu koneksi “selalu on” dengan PVC
Router pengirim mulai mengirim data segera tanpa membentuk suatu sesi
Switch FR melaksanakan pemeriksaan error tapi tidak memperbaiki error tersebut.
Paket yang corrupt akan di jatuhkan tanpa notifikasi
Paket akan menjelajah melalu cloud tanpa adanya acknowledgement
Piranti pengirim dan penerima lah yang akan melakukan koreksi error
Switch FR akan mulai menjatukan paket jika kemapetan jalur mulai terbentuk
Kebanjiran atau kemampetan jaringanlah penyebab dari kehilangan paket secara umum pada jaringan frame relay
Paket akan dihilangkan berdasarkan informasi pada bit Discard Elligable (DE)
Switch FR mengirim notifikasi Backward explicit congestion notification (BECN) untuk mengisyaratkan menurunkan rate transfer data.
Frame relay addressing:
Frame relay menggunakan Data-link Connection Identifier (DLCI) untuk setiap circuit virtual
1. Range DLCI ada antara 16 dan 1007
2. DLCI mewakili koneksi antara dua piranti FR
3. Penyedia layanan FR memerikan DLCI saat vitual circuit di setup
4. Setiap DLCI adalah unik pada jaringan local akan tetapi tidak pada jaringan WAN secara keseluruhan. Local Management Interface (LMI)
LMI merupakan satu set ekstensi management protocol yang mengautomasikan banyak tugas-2 management frame relay. LMI bertanggungjawab untuk memanage koneksi dan melaporkan status koneksi.
1. Memelihara link antara router dan switch FR
2. Mengumpulkan satus informasi tentang router-2 yang lain dan juga koneksi-2 pada jarinan
3. Enable dinamik DLCI assignment melalui support multicasting
4.Membuat DLCI berarti secara global untuk jaringan keseluruhan
Router Cisco mendukung tiga macam LMI: Cisco; ANSI; dan Q933a. jika anda menhubungkan router dengan jaringan FR, interface router mempunyai koneksi langsung ke switch FR pada sisi penyedia layanan FR. Walaupun hanya ada satu koneksi fisik antara router dan FR, FR mendukung multiple circuit virtual. Ada dua opsi saat konfigurasi koneksi atau circuit:
Point-to-point yang mensimulasikan suatu sambungan leased line- suatu sambungan langsung dengan suatu piranti tujuan.
Multipoint, yang menghubungkan setiap circuit untuk berkomunikasi dengan lebih dari satu piranti tujuan. Circuit yang sama digunakan untuk multiple komunikasi.
Anda bisa mengkonfigurasikan router dengan multi sub-interface yang mengijinkan konfigurasi circuit virtual, yang masing-2 menggunakan parameter konfigurasi yang berbeda.
Saat mengkonfigurasi router untuk koneksi ke frame, nomor DLCI bertindak seperti address pada layer Data link dan layer Physical. Karena frame relay mendukung protocol-2 layer bagian atas, anda perlu mengasosiasikan logical, address tujuan layer network dengan nomor DLCI yang digunakan untuk mencapai address tersebut. Untuk koneksi multiple, anda mempunyai opsi konfigurasi berikut:
Asosiasikan DLCI secara dynamic dengan protocol inverse-ARP untuk mendapatkan address tujuan secara dynamic yang diasosiasikan dengan DLCI
Petakan addres secara manual ke DLCI dengan mengidentifikasikan address dari masing-2 piranti tujuan, dan asosiasikan setiap address dengan DLCI. Walaupun banyak yang dikerjakan, hasilnya tidak rentan terhadap error dibandingkan jika menggunakan inverse-ARP.
Jika interface atau sub-interface menggunakan koneksi point-to-point, anda tidak perlu mengasosiasikan address layer network dengan DLCI. Hal ini dikarenakan interface dan DLCI yang bersangkutan hanya mempunyai satu kemungkinan koneksi.
Standard minimum frame relay
Ada banyak standard FR yang berhubungan dengan jenis encapsulasi data-link layer dan fungsi-2 Local Managemeny Interface (LMI) yang digunakan oleh carrier FR modern. Untuk kepentingan organisasi korporasi anda, berikut ini adalah standard minimum FR:
Jenis koneksi serial yang lebih disukai adalah jenis interface fisik V.35
Modus IETF pada encapsulasi frame relay seharusnya dgunakan untuk layanan yang baru untuk menjamin bisa saling beroperasi
Jenis LMI pada modus ANSI seharusnya digunakan untuk semua konfigurasi frame relay baru untuk jaminan saling operasi
Penggunaan point-to-point sub-interface untuk semua konfigurasi frame relay baru diperlukan untuk meminimalkan masalah koneksi jaringan yang diketahui.
CCNA R/S CARA KONFIGURASI FRAME RELAY DI CISCO PACKET TRACER 7.0
================================================================
Pertama persiapkan topologinya dulu seperti dibawah , IP address sudah tersedia di setiap perangkat tinggal liat aja..
=====================================================================
Kemudian konfigurasi Frame Relay Switch
=====================================================================
Router0(config)#do show ip route eigrp
192.168.1.0/24 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
D 192.168.2.0/24 [90/2172416] via 172.16.1.2, 00:02:41, Serial0/0/0
Router0(config)#
Router1(config)#do show ip route eigrp
172.16.0.0/16 is variably subnetted, 2 subnets, 2 masks
D 192.168.1.0/24 [90/2172416] via 172.16.1.1, 00:03:31, Serial0/0/0
Router1(config)#
================================================================
Ping dari Laptop0 ke Laptop1
================================================================
C:\>ping 192.168.2.2
Pinging 192.168.2.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.2.2: bytes=32 time=2ms TTL=126
Reply from 192.168.2.2: bytes=32 time=2ms TTL=126
Reply from 192.168.2.2: bytes=32 time=16ms TTL=126
Reply from 192.168.2.2: bytes=32 time=8ms TTL=126
Ping statistics for 192.168.2.2:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 2ms, Maximum = 16ms, Average = 7ms
=================================================================
Ping dari Laptop1 ke Laptop0
=================================================================
C:\>ping 192.168.1.2
Pinging 192.168.1.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=126
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=126
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=8ms TTL=126
Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=2ms TTL=126
Ping statistics for 192.168.1.2:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 2ms, Maximum = 8ms, Average = 3ms
================================================================= KESIMPULAN ================================================================= Dengan adanya frame relay dalam Wide Area Network, jaringan yang berjauhan akan dapat terkoneksi dengan kecepatan seperti jaringan jarak pendek dan memudahkan pada administrator untuk melakukan troubleshooting karena sudah tersedia fitur Error detection. ================================================================== REFERENSI ==================================================================
================================================================== Untuk file Lab Frame Relay .pkt bisa kamu DOWNLOAD DISINI Untuk Streaming konfigurasi Bisa lihat di my YouTube https://youtu.be/0yEyG7ENzAQ
atau tonton disini VIDEO LAB KONFIGURASI FRAME RELAY DI CISCO PACKET TRACER 7.0 Thanks